Jumat, 25 Februari 2011

Aplikasi Statistika Dalam Psikologi


Statistika adalah ilmu yang mempelajari bagaimana merencanakan, mengumpulkan, menganalisis, menginterpretasi, dan mempresentasikan data.

Dalam psikologi, statistika lebih ke arah mengukur gejala psikologi yang kuantitatif (yang dapat diukur). Dan biasanya statistika digunakan dalam psikologi eksperimen dan psikometrika.

Tujuan umum suatu penelitian yang berbasis statistika adalah menyelidiki hubungan sebab-akibat, dan lebih khusus menarik suatu simpulan akan perubahan yang timbul pada peubah (variabel) respon (peubah dependen) akibat berubahnya peubah penjelas (peubah independen).

Statistika dilihat sebagai hal yang realibilitas dan validitas, yaitu kapan saja digunakan, datanya akan tetap.

Pada dasarnya, statistika dibagi menjadi 2 yaitu:
- Statistika deskriptif, berkaitan dengan data yang dapat digambarkan, baik secara numerik atau secara grafis untuk mendapatkan gambaran sekilas mengenai data tersebut, sehingga lebih mudah dibaca dan dimengerti.
- Statistika inferensial, berkaitan dengan pemodelan data dan melakukan pengambilan keputusan berdasarkan analisis data.

Ada 4 tipe skala pengukuran, yaitu:
-       Skala nominal, hanya bisa membedakan sesuatu yang bersifat kualitatif (contohnya: jenis kelamin, warna kulit).
-        Skala ordinal, dapat membedakan dan juga menunjukkan tingkatan (contohnya: pendidikan, tingkat kepuasan).
-       Skala interval, berupa angka kuantitatif tetapi tidak memiliki nilai nol mutlak (contohnya: tahun, suhu dalam Celcius).
-       Skala rasio, berupa angka kuantitatif yang memiliki nilai nol mutlak.

Contoh Aplikasi Statistika Dalam Psikologi

Seorang Psikolog akan membuat kuisioner untuk mengukur kerajinan seseorang. Kemudian psikolog tersebut membuat alat ukurnya dengan membuat pertanyaan-pertanyaan dengan pilihan jawaban: Sangat Setuju (SS), Setuju (S), Tidak Setuju (TS), atau Sangat Tidak Setuju (STS). Pertanyaan tersebut kemudian diberikan kepada orang-orang yang menjadi tester. Pada setiap jawaban diberi nilai. Misalnya, apabila menjawab Sangat Setuju (SS) bernilai 1, menjawab Setuju (S) bernilai 2, menjawab Tidak Setuju (TS) bernilai 3, menjawab Sangat Tidak Setuju (STS) bernilai 4. Dari hasil nilai-nilai tersebut akan didapatkan data yang kemudian dikumpulkan, dan dibandingkan antara jawaban tester yang satu dengan yang lainnya. Setelah datanya terkumpul, data tersebut dianalisa, kemudian membuat kesimpulan dari hasil analisa tersebut.


Sumber : id.wikipedia.org

0 komentar:

Posting Komentar