Kamis, 29 Desember 2011

Ulasan Jurnal : “ Analisis Kasus Penyalahgunaan Facebook Oleh Remaja “.

Assalamu’alaikum Wr.Wb.

Kali ini, saya akan mengulas salah satu jurnal yang berhubungan dengan psikologi dan internet berjudul “Analisis Kasus Penyalahgunaan Facebook oleh Remaja”. Analisis jurnal tersebut membahas diantaranya tentang facebook, remaja, dan hubungan remaja dan facebook.

Sekarang ini, internet memang sudah menjadi pilihan utama bagi sebagian besar masyarakat untuk mendapatkan informasi dan terkoneksi dengan dunia luar. Hal tersebut disebabkan karena internet menyediakan akses tanpa batasan ruang dan waktu serta lebih efisien. Manusia sebagai makhluk sosial tentu saja tidak dapat lepas dari kebutuhan untuk berhubungan dengan manusia lain dalam suatu lingkungan sosial. Mc Clelland menyatakan bahwa manusia memiliki 3 kebutuhan pokok, yaitu kebutuhan berprestasi (need of achievement), kebutuhan untuk berkuasa (need of power), dan kebutuhan afiliasi (need of affiliation). Dan untuk memenuhi kebutuhan afiliasi, manusia akan mencari orang lain untuk mengadakan interaksi. Dan dengan adanya internet mempermudah pemenuhan kebutuhan afiliasi. Hal tersebut dibuktikan dengan munculnya berbagai situs jejaring sosial, dan salah satu yang terpopuler adalah Facebook.

Facebook adalah sebuah situs jejaring sosial yang dirilis oleh seorang mahasiswa Harvard bernama Zuckerberg. Dari beberapa situs jejaring sosial yang terdapat di internet, facebook adalah yang terpopuler. Hal tersebut dikarenakan facebook cenderung lebih mudah digunakan dibandingkan situs jejaring sosial lainnya. Selain menyediakan fitur lengkap, facebook juga menyediakan layanan dalam berbagai bahasa. Indonesia menduduki peringkat 7 pengguna facebook tertinggi di dunia dan pertumbuhan pengguna facebook di Indonesia adalah tertinggi kedua setelah Amerika.

Perkembangan facebook yang begitu pesat berdampak kepada terjadinya perubahan sosial dalam masyarakat. Keberadaan facebook seperti dua sisi mata uang. Pada satu sisi, facebook membawa manfaat bagi kehidupan manusia. Di sisi lain, facebook juga berpotensi membawa pengaruh negatif, Norma sosial yang menjadi pembatas dalam kehidupan dunia nyata seolah menjadi tidak berlaku dalam interaksi dunia maya. Seseorang menjadi lebih ekspresif dan permisif dalam menyampaikan pikiran dan perasaannya dimana hal tersebut cenderung tidak dilakukan dalam interaksi sosial secara nyata. Dalam hal ini, perubahan sosial akibat penggunaan internet terutama facebook yang mengarah kepada hal negatif banyak melibatkan kaum remaja.

Remaja adalah masa transisi perkembangan antara masa kanak-kanak dan masa dewasa dan umumnya dimulai pada usia 12 tahun dan berakhir pada usia 20 tahun (Papalia & Olds). Perkembangan psikologis remaja ditandai dengan perubahan cara pandang dan pola pikir. Interaksi antara faktor fisik dan psikis remaja berkonsekuensi kepada perubahan perilaku pada remaja.

Apabila ditinjau dari perkembangan kognisi dari Piaget, remaja telah memasuki tahap operasional formal, yaitu suatu tahap dimana seseorang sudah mampu berpikir secara abstrak. Remaja dapat berpikir dengan fleksibel dan kompleks. Salah satu bagian perkembangan kognitif masa kanak-kanak yang belum sepenuhnya ditinggalkan oleh remaja adalah kecenderungan cara berpikir egosentrisme, yaitu ketidakmampuan melihat suatu hal dari sudut pandang orang lain dan hanya melihat masalah dari sudut pandang pribadinya sendiri.

Dalam perkembangan psikososial, E. Erikson mengatakan bahwa tugas utama remaja adalah menghadapi identity vs identity confusion. Tugas perkembangan ini bertujuan untuk mencari identitas diri agar nantinya remaja dapat menjadi orang dewasa yang unik dengan sense of self yang koheren dan peran yang bernilai di masyarakat.

Remaja identik dengan kecenderungan mencoba hal baru, mudah mengalami perubahan minat, mudah tertarik terhadap suatu hal, namun mudah pula mengalami kebosanan. Persentuhan remaja dengan dunia maya menjadi lebih intens. Internet dianggap mampu memenuhi kebutuhan remaja untuk lebih mengenal dan memperluas lingkungan sosial.

Sesuai dengan tugas perkembangan remaja yaitu mulai mengembangkan keterampilaan komunikasi interpersonal dengan bergaul dengan teman sebaya dan orang lain secara individu maupun kelompok, minat remaja terhadap internet mengarah kepada keikutsertaan dalam situs jejaring sosial. Bagi remaja, facebook dianggap sebagai salah satu sarana untuk menunjukkan eksistensi diri remaja. Eksistensi tersebut berkaitan dengan penerimaan oleh kelompok dan teman sebaya. Keanggotaan dalam suatu kelompok dianggap sebagai bukti eksistensi diri remaja. Hal tersebut menjadi penjelas pesatnya perkembangan facebook pada remaja.

Maraknya penyalahgunaan internet terutama facebook yang melibatkan remaja juga disebabkan karena kematangan kognitif yang belum sempurna dan kondisi emosi yang belum stabil. Cara pandang dan berpikir remaja lebih banyak dipengaruhi oleh kelompok teman sebaya, seperti kasus siswi SMP yang melarikan diri dengan teman laki-laki yang dikenalnya melalui facebook. Mereka melakukan hal tersebut karena pengaruh teman pergaulan. Dan ada pula kasus beberapa siswa di Tanjungpinang yang menghina gurunya di jejaring sosial menunjukkan interaksi antara ketidakstabilan emosi serta pemikiran yang belum matang, sehingga mereka tidak memperhatikan konsekuensi dari perbuatannya.

Selain faktor dari dalam diri remaja, faktor dari luar juga memicu maraknya penyalahgunaan internet oleh remaja. Booming facebook menjadi peluang bisnis bagi para operator seluler. Mereka menyediakan kemudahan akses melalui telepon seluler serta berlangganan. Oleh karena itu pengawasan dari orang tua, sekolah, dan masyarakat sangat diperlukan agar remaja tidak menyalahgunakan internet.

Demikian ulasan saya mengenai jurnal yang berjudul “Analisis Kasus Penyalahgunaan Facebook oleh Remaja”. Semoga penyalahgunaan internet dapat dihilangkan dan semoga para remaja dapat sadar atas tanggung jawab mereka sebagai generasi penerus bangsa yang harus berhasil merubah bangsa ini menjadi lebih baik dan maju, bukan merusak moral bangsa ini. Amin yaa Robbal ‘alamiin.

Wassalamu’alaikum Wr.Wb.



Sumber :
Aeni, Nurul. (2010). Analisis Kasus Penyalahgunaan Facebook oleh Remaja. Jurnal Litbang, Vol. VI No. 12, April 2010. http://isjd.pdii.lipi.go.id/admin/jurnal/612106670_1978-2306.pdf

7 komentar:

shiella sasmita mengatakan...

Emang deh zaman sekarang harus bener2 hati2 banget sama kemajuan tekonologi yah..

Nunung Hairiyah mengatakan...

ulasannya bagus ihh,,:)

eka septyani mengatakan...

iya bener banget nih tulisan, kita sebagai pengguna jejaring sosial harus pinter-pinter dalam memanfaatkannya

faizzah ratnasari mengatakan...

kalo dilihat negatif, teknologi emang banyak sisi negatifnya ya,,
tapi be positive, tanpa teknologi kita ga maju,,
nice work

Ubi Singkong mengatakan...

Ulasannya bagus (n_n)

oiya, menurut raditya dika diantara anak-anak dan dewasa itu ada masa transisi lain slain remaja yatu @l4y.
Jadi urutannya bayi, balita, anak-anak, remaja, @l4y, baru dewasa.
Jujur aja smua orang pasti pernah @l4y. :D

Azizah Fathia mengatakan...

@shiella: SESUJU!! :D

@nunung: makasi unuy :D

@eka: betul bgt itu ka..

@iiz: pastinya 'sesuatu' itu ada positif & negatifnya :)

@ubi: makasi (n_n) wah, ilmu baru tuh. tapi kyaknya harus dituker, @L4y dlu baru remaja. saya ngaku kok kalo waktu SMP prnah @L4y, ngetik sms kombinasi dari huruf besar & kecil. itu jg gra" ikutan tmen. tpi stelah sadar bahwa itu hal yg kurang normal. saya berhenti mengetik dgn format sperti itu. dan mulai mengetik dgn format yg normal" aja. hhehe. . . (jadi curcol) :p

Irina Elvandari mengatakan...

ih, bener banget.. sekarang teknologi tuh ga hanya bermanfaat, tapi juga berbahaya kalo disalahgunakan..

Posting Komentar