Jumat, 15 Maret 2013

Berkenalan Dengan PSIKOTERAPI


1)      Jelaskan penertian dari psikoterapi !
Secara etimologis, psikoterapi memiliki arti, yakni “psyche” yang artinya jiwa dan “therapy” dari bahasa Yunani yang berarti merawat atau mengasuh. Sehingga jika digabungkan, psikoterapi adalah “perawatan terhadap aspek kejiwaan”.
Secara luas, psikoterapi  adalah perawatan yang secara umum mempergunakan intervensi psikis dengan pendekatan psikologik terhadap pasien yang mengalami gangguan psikis atau hambatan kepribadian.
Wolberg (1954) juga merumuskan bahwa psikoterapi adalah suatu bentuk dari perawatan (treatment) terhadap masalah-masalah yang dasarnya emosi, di mana seseorang yang terlatih, dengan saksama membentuk hubungan profesional dengan pasien dengan tujuan memindahkan, mengubah atau mencegah munculnya gejala dan menjadi perantara untuk menghilangkan pola-pola perilaku yang terhambat serta meningkatkan pertumbuhan dan perkembangan positif dari kepribadiannya.
Sedangkan menurut Corsini (1989), psikoterapi adalah proses formal dari interaksi antara dua pihak, setiap pihak biasanya terdiri dari satu orang tetapi ada kemungkinan terdiri dari dua orang atau lebih pada setiap pihak, dengan tujuan memperbaiki keadaan yang tidak menyenangkan (distress).

2)      Sebutkan dan Jelaskan tujuan psikoterapi !
Psikoterapi memiliki tujuan secara khusus dari beberapa metode dan teknik psikoterapi yang banyak peminatnya sebagai berikut:
a) Psikoterapi dengan pendekatan psikodinamik menurut Ivey, et al (1987) bertujuan membuat sesuatu yang tidak sadar menjadi sesuatu yang disadari. Rekonstruksi kepribadiannya dilakukan terhadap kejadian-kejadian yang sudah lewat dan menyusun sintesis yang baru dari konflik-konflik yang lama.
b) Psikoterapi dengan pendekatan psikoanalisis menurut Corey (1991) bertujuan membuat sesuatu yang tidak sadar menjadi sesuatu yang disadari. Membantu klien dalam menghidupkan kembali pengalaman-pengalaman yang sudah lewat dan bekerja melalui konflik-konflik yang ditekan melalui pemahaman intelektual.
c) Psikoterapi dengan pendekatan Rogerian tujuannya berpusat pada pribadi. menurut Ivey, et al (1987) perilaku yang lebih bisa menyesuaikan. Arah perubahan perilaku yang khusus ditentukan oleh klien. Corey (1991) menjelaskan terapi perilaku bertujuan secara umum untuk menghilangkan perilaku yang maladaptif. Dan lebih banyak mempelajari perilaku yang efektif. Memusatkan pada faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku dan mencari apa yang dapat dilakukan terhadap perilaku yang menjadi masalah. Klien berperan aktif dalam menyusun tujuan terapi dan menilai bagaimana tujuan-tujuan ini bisa tercapai.
d) Psikoterapi dengan metode dan teknik Gestalt menurut Ivey, et al (1987) bertujuan agar seseorang lebih menyadari mengenai kehidupannya dan bertanggung jawab terhadap arah kehidupan seseorang. Sedangkan menurut Corey (1991) terapi Gestalt bertujuan membantu klien memperoleh pemahaman mengenai saat-saat dari pengalamannya untuk merangsangnya menerima tanggung jawab.

3)      Sebutkan dan jelaskan unsur-unsur psikoterapi !
Psikoterapi terdiri dari 3 unsur, yaitu:
*Klien, yaitu individu yang akan disembuhkan atau diobati.
*Terapis, yaitu orang yang melakukan serangkaian psikoterapi untuk penyembuhan atau pengobatan terhadap klien.
*Proses Psikoterapi, yaitu pelaksanaan terapi dimana terjadi interaksi antara Psikoterapis dengan Klien.

4)      Sebutkan dan jelaskan perbedaan Konseling dan Psikoterapi !
Pada dasarnya, konseling dan psikoterapi melakukan tugas yang sama. Namun terdapat perbedaan pada keduanya, diantaranya:
·  Konseling melibatkan proses perubahan terhadap pasien yang sehat menjadi lebih sehat. Sedangkan Psikometri melibatkan proses perubahan terhadap pasien yang sakit menjadi sehat.
· Konseling lebih berfokus pada konseren,ikhwal,masalah,pengembangan-pendidikan-pencegahan. Sedangkan psikoterapi lebih memokuskan pada konseren atau masalah penyembuhan-penyesuaian-pengobatan.
· Konseling digunakan dalam setting pendidikan seperti pusat bimbingan dan penyuluhan siswa. Sedangkan Psikometri digunakan dalam setting medis seperti unit psikiatri.
·   Sebagian besar konseling dilaksanakan oleh pekerja sukarela nonprofesional. Sedangkan Psikoterapi      dilaksanakan oleh sebuah profesi profesional yang eksklusif.

5)      Jelaskan pendekatan psikoterapi terhadap mental illness !
J.P. Chaplin berpendapat bahwa mental illness atau mental disorder (kekacauan mental, penyakit mental) merupakan sebarang ketidakmampuan menyesuaikan diri yang serius sifatnya, yang mengakibatkan ketidakmampuan tertentu. Sumber kekacauan tersebut bisa bersifat psikogenesis maupun organis, dan mencakup reaksi psikotis maupun reaksi neurotis yang lebih serius.
Ada beberapa pendekatan psikoterapi terhadap mental illness, diantaranya:
a)      Biological
Meliputi keadaan mental organik, penyakit afektif, psikosis dan penyalahgunaan zat. Menurut Dr. John Grey, Psikiater Amerika (1854) pendekatan ini lebih manusiawi. Pendapat yang berkembang waktu itu adalah penyakit mental disebabkan karena kurangnya insulin.
b)     Psychological
Meliputi suatu peristiwa pencetus dan efeknya terhadap perfungsian yang buruk, sekuel pasca-traumatic, kesedihan yang tak terselesaikan, krisis perkembangan, gangguan pikiran dan respon emosional penuh stres yang ditimbulkan. Selain itu pendekatan ini juga meliputi pengaruh sosial, ketidakmampuan individu berinteraksi dengan lingkungan dan hambatan pertumbuhan sepanjang hidup individu.
c)      Sosiological
Meliputi kesukaran pada sistem dukungan sosial, makna sosial atau budaya dari gejala dan masalah keluarga. Dalam pendekatan ini harus mempertimbangkan pengaruh proses-proses sosialisasi yang berlatarbelakangkan kondisi sosio-budaya tertentu.
d)     Philosophic
Kepercayaan terhadap martabat dan harga diri seseorang dan kebebasan diri seseorang untuk menentukan nilai dan keinginannya. Dalam pendekatan ini dasar falsafahnya tetap ada, yakni menghagai sistem nilai yang dimiliki oleh klien, sehingga tidak ada istilah keharusan atau pemaksaan.

6)      Sebutkan dan jelaskan bentuk utama terapi !
Bentuk utama terapi menurut Wolberg diantaranya:
a)      Supportive Therapy
Terapi yang bertujuan untuk memperkuat benteng pertahanan diri, memperluas mekanisme pengarahan dan pengendalian emosi kepribadian serta mengembalikan pada penyesuaian diri yang seimbang.
b)     Reeducative Therapy
Terapi yang bertujuan untuk mewujudkan penyesuaian kembali, perubahan atau modifikasi sasaran atau tujuan hidup dan menghidupkan potensi kreatif.
c)      Reconstructive Therapy
Terapi yang bertujuan untuk menimbulkan pemahaman terhadap konflik-konflik yang tidak disadari agar terjadi perubahan struktur karakter dan mengembangkan potensi penyesuaian yang baru.

Sumber:
Chaplin, J.P. (2006). Kamus Lengkap Psikologi. Jakarta: RajaGrafindo Persada.
Gunarsa, Singgih. D. (2004). Konseling dan psikoterapi. Jakarta: BPK Gunung Mulia.
Mappiare, A. (1992). Pengantar konseling dan psikoterapi. Jakarta: RajaGrafindo Persada.
Mcleod, J. (2010). Pengantar Konseling: Teori dan Studi Kasus. Jakarta: Prenada Media.
Simanjuntak, J. (2008). Konseling gangguan jiwa dan okultisme. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

0 komentar:

Posting Komentar